Kamis, 17 Januari 2013

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL


BAB I
PENDAHULUAN
            Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan agar berkembangnya potensi peserta didik.
Ketertinggalan bangsa Indonesia di bidang pendidikan dibandingkan negara-negara tetangga menyebabkan pemerintah terdorong untuk memacu diri untuk memiliki standar internasional. Dorongan tersebut bahkan dicantumkan di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 50 ayat (3) yang berbunyi, "Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf internasional dan menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global dibuatlah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) merupakan suatu penawaran bagi sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan lebih memadai bagi peserta didik, karena RSBI memberi peluang bagi kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, terkait dengan masalah kurikulum, pembelajaran, metode, dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas, profesionalisme yang dimiliki dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) merupakan kemajuan di dunia pendidikan dengan memperhatikan kualitas pendidikan di mana secara awam ditafsirkan sekolah dengan kualitas lulusan yang mampu menggunakan bahasa inggris khususnya yang sampai saat ini atau bahkan untuk tahun ke depan pun merupakan tolak ukur utama siswa atau seseorang dikatakan mempunyai kemampuan lebih di dunia pendidikan.
Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) merupakan cikal bakal untuk menjadikan sekolah yang telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan penetapan atau pengesahan sebagai Sekolah Bertaraf Internasional, oleh karena itu ada kemungkinan juga sekolah yang telah mendapatkan penetapan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) gagal memenuhi persyaratan dan posisinya akan digantikan oleh sekolah lain yang telah lebih memenuhi persyaratan.
Pendidikan bertaraf internasional harus relevan, yaitu penyelenggaraan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, orangtua, masyarakat, kondisi lingkungan, kondisi sekolah, dan kemampuan pemerintah daerah (kabupaten/kota dan propinsi).
Pendidikan bertaraf internasional harus memiliki daya saing yang tinggi dalam hal hasil-hasil pendidikan (output), proses, dan input sekolah baik secara nasional maupun internasional.
            Dari uraian di atas maka kita akan membahas dan mengkritisi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, yang akan di lihat dari segi :
a.         Hakikat manusia
b.         Tujuan pendidikan
c.         Pendidik, anak didik, interaksi pendidikan
d.         Prospeknya ke depan



BAB II
ISI
Pada hakikatnya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan Bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada hakikatnya merupakan sekolah dengan standar yang lebih tinggi atau melampaui batas Standar Nasional Pendidikan, yang diperlihatkan dengan penyelenggaraan pendidikan serta aspek pendukung lainnya dengan lebih menekankan pada aspek intensitas dan kualitas layanan pendidikan yang di tata secara lebih efektif, profesional, dan khas untuk  mencapai suatu keunggulan di forum internasional.
Sebagaimana diketahui secara umum bahwa seperti seseorang dalam merintis arah kehidupan, sangat ditentukan oleh kemampuan dan tingkat pendidikan yang dimiliki, di mana sampai saat ini untuk memasuki sekolah yang lebih tinggi dibutuhkan kemampuan lebih atau bahkan untuk memasuki dunia kerja nantinya diutamakan seseorang yang mempunyai berbagai keahlian dan kemampuan.
Salah satu yang sampai saat ini yang sangat penting adalah kemampuan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, dalam arti mampu aktif berbahasa inggris. Lebih-lebih diprasyaratkan adanya sertifikat TOEFL yang menjadikan momok bagi sebagian besar lulusan sekolah untuk memasuki dunia kerja.
Hal ini tidak mengesampingkan pentingnya kemampuan yang harus dimiliki seseorang seperti komputer, bahasa Asing yang lain, dan lain sebagainya.
RSBI dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang maksimal yang sampai saat ini secara awam diukur dari kemampuan siswa dalam berbahasa inggris, mampu menguasai komputer dan aplikasinya (internet), kemampuan berbahasa asing lainnya, dan lain-lain, sehingga kemampuan untuk mendapatkan kesempatan memperoleh hal tersebut sangat terbatas bagi sebagian besar siswa atau orang tua siswa yang kurang beruntung dalam materi (kurang mampu, maaf). Memang ada penegasan, bahwa hanya orang tua siswa yang mampu yang diperbolehkan dibebani biaya, tetapi pada praktiknya sangat disayangkan hal tersebut tidak berjalan dengan baik.
Salah satu kritik yang paling keras terhadap program ini adalah terjadinya kastanisasi pada pendidikan, kasta sekolah RSBI dan non-RSBI. Terjadi pemisahan antara siswa kaya pada satu sisi dan siswa miskin di sisi lain. Pemerintah dianggap menciptakan sistem pendidikan yang tidak adil bagi siswa miskin. Pemerintah dianggap justru memberikan dana lebih besar dan menyubsidi siswa kaya dengan program RSBI ini. Ujian Nasional khusus bagi siswa RSBI adalah contoh nyatanya. Dengan menyelenggarakan ujian yang tidak jelas tujuannya tersebut maka pemerintah mengalokasikan dana pendidikan publiknya pada segelintir siswa kaya yang sebetulnya tidak perlu dibantu. Dan ini yang membuat pemerintah dianggap melakukan ‘moral hazard’ dengan programnya ini.
Keinginan pemerintah untuk memiliki sekolah yang unggul dan beprestasi tentu saja sangat baik. Tetapi jika itu lantas membuat teciptanya kasta dalam pendidikan maka tentu saja hal ini mengkhianati Undang-Undang yang mensyaratkan perlakuan yang non-diskriminatif pada siswa. Keinginan pemerintah agar memiliki sekolah publik yang mampu bersaing secara internasional seperti yang dilakukan oleh sekolah-sekolah swasta yang mahal tentu saja tidak berarti membenarkan terjadinya privatisasi pada sekolah publik seperti yang terjadi dengan adanya program RSBI ini.
Pemerintah memang tidak seharusnya memasuki ranah yang dimainkan oleh sekolah swasta karena pemerintah itu sejatinya mengelola sekolah publik yang memang harus berciri publik dan bukan privat. Dengan berciri privat maka pemerintah akan terjebak pada komersialisasi pendidikan pada sekolah-sekolah publik. Dana publik justru digelontorkan untuk segelintir siswa kaya yang sebenarnya tidak perlu dibantu, dan bukannya siswa miskin yang justru paling perlu dibantu.
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional maupun Sekolah Bertaraf Internasional memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan umum
a) Meningkatkan kinerja sekolah agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara optimal dalam mengembangkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dan memiliki daya saing pada taraf internasional.
b) Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional.
c) Menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global.
d) Memberi layanan kepada siswa berpotensi untuk mencapai prestasi bertaraf nasional dan internasional.
2. Tujuan khusus
Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi lulusan yang berciri internasional.
a) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta berakhlak mulia.
b) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
c) Meningkatkan mutu lulusan dengan standar yang lebih tinggi daripada standar kompetensi lulusan nasional.
d) Menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
e) Mampu memecahkan masalah secara efektif.
f) Siswa termotifasi untuk belajar mandiri, berfikir kreatif, serta inovatif.
g) Menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
h) Mengikuti sertifikasi internasional,
Program RSBI ini banyak menggunakan asumsi yang salah dalam penyusunan konsep dan programnya bahkan orang awam pun akan bisa melihatnya dengan nyata. Tidak ada satu ahli pendidikan yang paling nekat sekali pun berani menjamin bahwa pembelajaran Sains dan Matematika dalam bahasa inggris bisa berhasil dilaksanakan oleh guru-guru kita.
Terdapat pergeseran paradigma pendidikan dari mengajar ke membelajarkan. Mengajar lebih menekankan pada kegiatan guru dalam mentransformasikan ilmu atau materi kepada siswa, dan siswa hanya sebagai pendengar, sedangkan pembelajaran lebih menekankan pada proses kegiatan siswa yang aktif mencari, menemukan sekaligus mempresentasikan temuan belajarnya.
Di lihat dari pendidik, peserta didik atau siswa, serta interaksi dalam pendidikannya, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional diharapkan menerapkan azas-azas pembelajaran aktif yang mengakses lima pilar pendidikan (religious awareness, learning to know, learning to do, learning to be, and learning how to live together) dalam pengelolaan pembelajaran dengan rincian seperti berikut:
1) Pendekatan yang digunakan berfokus pada siswa dengan merangsang rasa ingin tahu dan motivasi intrinsik serta partisipasi siswa (inquiry, investigation) sehingga ide pembelajaran dapat datang dari siswa.
2) Siswa membangun pengetahuannya sendiri, bukan dibentuk oleh orang lain (constructivism).
3) Guru berperan sebagai fasilitator, sehingga tercipta interaksi guru-siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan guru, terjadi komunikasi multi arah, sikap guru terhadap siswa harus menimbulkan rasa nyaman, penyusunan kelas dapat dibuat dengan dua macam pengelompokan seperti kelas dengan satu kelompok umur (Single Age), kelas dengan dua kelompok umur (Multiage).
4) Pembelajaran melayani semua anak termasuk anak dengan kebutuhan khusus (special needs) secara terbatas (program inklusi), pendekatan yang digunakan menekankan adanya keragaman kompetensi, intelligence, agama, minat.
5) Menekankan pada pemahaman siswa bukan hafalan dan sekedar  mengejar target pembelajaran maupun bahan ujian, tetapi berorientasi pada aktivitas dan proses.
6) Mengembangkan model atau metode  pembelajaran yang konstuktif, inovatif seperti cooperative learning, pembelajaran berbasis masalah, dan contextual teaching and learning.
7) Memanfaatkan berbagai sumber belajar (lingkungan, narasumber, dan penunjang belajar lainnya) tidak hanya dari guru.
8) Materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
9) Memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih (intelligent choice) seperti dalam pemilihan proyek yang akan dikerjakan, gaya belajar, cara menyelesaikan soal, minat dalam batasan tertentu. Dalam mengakomodasi keragaman, pengajaran materi dapat diberikan berbeda-beda, umumnya tiga tingkatan, sesuai dengan kebutuhan siswa. Praktik yang umumnya disebut Differentiated Instruction ini menyebabkan tugas yang diberikan kepada siswa juga dapat berbeda yang antara lain berupa Tiered Assignments serta teknik diferensiasi lainnya. Untuk siswa berkebutuhan khusus (special needs) dapat dibuatkan program pembelajaran individu (Individual Educational Program/IEP).
10) Siklus pembelajaran dapat dimulai dari tahapan Exposure, Mini Lesson, Workshop dan Assessment. Siklus ini dapat berulang di setiap tahap sesuai dengan kebutuhan siswa.
11) Menciptakan dan memelihara berbagai lingkungan yang kondusif atau nyaman untuk siswa belajar seperti; penataan ruangan, materi pembelajaran, perbandingan guru siswa 1:12 sampai dengan 1:24.
            Terdapat jaminan mutu ketenagaan pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, yaitu sebagai berikut :
1) Tenaga pendidik memiliki kualifikasi atau batasan minimal S1, mampu berbahasa inggris, memiliki kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
2) Seleksi tenaga pendidik dilakukan secara profesional oleh tenaga ahli dalam bidang sumber daya manusia (Human Resources Departement) yang dapat dilakukan dengan tahapan: wawancara awal, Class observation, Behavioral interview, Behavioral test, English test (TOEFL dan conversation), Micro teaching and discussion, Tes kesehatan.
3) Performance management dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan sebagai dasar untuk pengembangan SDM lebih lanjut dengan instrumenatau alat khusus berdasarkan standar Teaching Effectiveness.
4) Pengelolaan Sumber Daya Manusia berdasarkan Kompetensi (Competency-based Human Resorces System).
Adanya jaminan mutu sarana dan prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa berdasarkan cara kerja otak dan standar internasional, terdiri dari ruangan beserta kelengkapannya, yaitu:
1) Ruang Belajar yang kondusif meliputi luas, pencahayaan, suhu, tingkat kebisingan.
2) Tempat bermain
3) Laboratorium
4) Perpustakaan
5) Fasilitas olah raga
6) Fasilitas kesenian
7) Ruang Guru
8) Ruang konseling
9) Ruang pertemuan siswa
10) Ruang serbaguna
11) Kantin
12) Klinik
13) Ruang ibadah
14) Ruang kepala sekolah dan administrasi
15) Fasilitas internet di setiap ruang kelas dan WiFi di seluruh sekolah untuk memudahkan akses internet. Setiap siswa tingkatan SMA /SMK menggunakan laptop secara individu dalam mengerjakan tugas sekolah.
16) Ruang terapi untuk special needs
17) Toilet
18) Ruang khusus lainnya sesuai dengan kebutuhan
            Jaminan mutu dalam pembiayaan yaitu sebagai berikut :
a) Sumber dana diperoleh dari dana investasi pemilik dan pembayaran uang sekolah siswa untuk jenis sekolah swasta, serta dapat bervariasi dari sumber lainnya, pemerintah dan masyarakat untuk jenis sekolah negeri.
b) Pengalokasian dana dikategorikan ke dalam pengeluaran operasional secara rutin dan non rutin, pengeluaran investasi untuk pengembangan sekolah.
c) Pengelolaan keuangan dilakukan secara profesional yaitu transparan, efisien, akuntabel dengan diperiksa oleh akuntan publik.
Ada pula jaminan mutu dalam penilaian pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yaitu :
a) Tujuan utama penilaian untuk memantau perkembangan hasil belajar siswa secara individu dan berkesinambungan bukan untuk mengkategorikan siswa sehingga tidak membandingkan prestasi antar siswa.
b) Penilaian dilakukan dengan menggunakan prinsip Pedoman Acuan Kriteria (PAK) dengan memperhatikan aspek pada otentik yang artinya penilaian relevan sesuai dengan potensi masing-masing siswa dan relevan dengan dunia nyata. Keseimbangan dengan memperhatikan produk, proses dan progres.
c) Penilaian dilakukan sesuai dengan kriteria belajar yaitu kriteria produk, kriteria proses dan kriteria progres. Kriteria produk berfokus pada apa yang siswa tahu dan bisa lakukan pada saat tertentu. Kriteria proses berfokus pada bagaimana siswa mencapai perfomansi bukan pada hasil akhir. Kriteria progres berfokus pada tingkat pencapaian kinerja siswa yang dilihat melalui portofolio.
d) Penilaian dilakukan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran bukan dengan prestasi siswa lainnya.
e) Penilaian dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen seperti rubrik, observasi harian, performance task dan tes tertulis (paper and pencil)
f) Pembelajaran didasarkan atas pencapaian ketuntasan belajar siswa (mastery learning) maka laporan yang dikeluarkan sekolah dapat berupa: Laporan Narasi, Laporan Perkembangan Siswa per individu yang diterima secara internasional.
            Berdasarkan penjelasan tentang hakikat manusianya, tujuan pendidikan,  pendidik, peserta didik, serta interaksi dalam pendidikan, maka prospek ke depan dari Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ini yaitu :
a) Telah memenuhi SNP :
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian Pendidikan
b) Diperkaya dengan sistem pembelajaran internasional.
Sehingga lulusannya mampu bersaing dalam berbagai kejuaraan/olimpiade baik di tingkat nasional maupun internasional. Mampu bersaing masuk ke jenjang pendidikan berikutnya yang memiliki reputasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan baik di tingkat nasional maupun internasional. Dan mampu berwirausaha. Sekolah Bertaraf Internasional memiliki prospek yang cerah karena telah melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan SNP dan diperkaya sistem internasional.









BAB III
PENUTUP
Dari uraian diatas, dapat ditarik benang merah bahwa semestinya tidak perlu negara kita ini memiliki sekolah khusus yang bernama RSBI. Kualitas yang berkompetensi lah yang seharusnya diutamakan dibanding fasilitas atau pun pembangunan fisik. Sarana dan prasarana memang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran. Tetapi, akan lebih bermakna apabila elemen yang paling penting di dalam sekolah yaitu guru yang meningkatkan kualitasnya.
Apabila guru sudah berkualitas dan sesuai dengan harapan yang tertuang dalam indikator RSBI, maka segalanya pun akan mengikuti. Persaingan secara global pun tak akan terelakan lagi. Jati diri bangsa Indonesia tetap terjaga dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dan, tentu saja impian pemerataan pendidikan pun dapat tercapai tanpa ada diskriminasi sekolah bernama RSBI.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga saat ini telah mengantarkan umat manusia ke era kompetisi global di berbagai bidang kehidupan. Situasi demikian menuntut kita agar segera berbenah diri dan sekaligus menyusun langkah nyata guna menyongsong masa depan. Langkah utama yang harus dipikirkan dan direalisasikan adalah bagaimana kita menyiapkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat, kokoh, tahan uji serta memiliki kemampuan yang handal di bidangnya. Pendidikan yang berorientasi pada bagaimana peserta didik mampu berkreasi memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, paradigma pendidikan yang mengedepankan peningkatan daya nalar, kreativitas serta berpikir kritis harus diaplikasikan dalam setiap langkah pengembangan ke depan.
Salah satu arah kebijakan program pembangunan pendidikan nasional dalam bidang pendidikan adalah mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai usaha proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal.

Pelindung Tak Bernyawa


Pelindung Tak Bernyawa


Aku yang tumbuh diantara mereka
Aku yang melindungi mereka      
Aku yang menghijaukan dunia
Tapi mengapa                               
Aku tak pernah mereka pedulikan
                          

Mereka yang membuat diriku
Menjadi rusak
Diriku terhujam
Aku lemah tak berdaya
Ketika tubuhku mereka cincang-cincang


Aku menangis tak berair
Mereka tak tahu
Betapa pentingnya aku
Bagi mereka
Dan dunia


Andaikan aku bernyawa.......


Andaikan mereka tahu
Aku sakit.....
Dan andaikan aku dapat berkata
Aku kasihan dengan
Masa depan mereka


Kini diriku menjadi kotor
Bau yang sangat menyesakkan
Aku tercemar
Aku terluka
Dan mereka pembunuhku



Rabu, 16 Januari 2013

MANFAAT AIR BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


Abstrak

Pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari menjadikan air hal pokok yang akan dibahas oleh penulis. Tujuannya adalah untuk mengetahui hakikat air, pengertian air, jenis-jenis air, manfaat dari air, dan untuk mengetahui dampak dari kekurangan mengkonsumsi air dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pembaca dapat mengetahui hakikat air, pengertian air, jenis-jenis air, manfaat dari air, dan untuk mengetahui dampak dari kekurangan mengkonsumsi air.

Kata kunci: air
















1.     Pendahuluan
Setiap hari, sekitar dua liter air terbuang melalui kulit, paru-paru, usus, ginjal. Tanpa mengkonsumsi air secara cukup, tubuh mudah terserang penyakit. Jadi, jangan lupa untuk mengkonsumsi air minimal delapan gelas setiap hari atau minimal dua liter.
Ketika air yang hilang tidak diganti, tubuh akan mengalami dehidrasi. Jika kekurangan air atau mengalami dehidrasi, maka akan timbul dampaknya yaitu sakit kepala, lelah, pegal, air seni yang pekat, tidak tahan terhadap panas, serta mulut dan mata yang kering akan terjadi pada tubuh.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui hakikat air, pengertian air, jenis-jenis air, manfaat dari air, dan untuk mengetahui dampak dari kekurangan mengkonsumsi air dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu, hakikat air, pengertian air, jenis-jenis air, manfaat air dan dampak dari kurang mengkonsumsi air.
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca. Air minum yang sering di konsumsi ternyata memiliki banyak khasiat. Tetapi dibalik manfaatnya yang luar biasa tersebut masyarakat umum tidak mengetahuinya. Mudah-mudahan dengan dibuatnya makalah ini pembaca jadi memiliki pengetahuan yang lebih tentang manfaat air bagi kehidupan.

2.     Hakikat Air
Semua butuh yang namanya air, 80% tubuh kita pun mengandung air. Air memang salah satu dari ribuan ciptaan Allah SWT. yang dianugrahkan untuk makhluk ciptaannya. Se tetes air di tengah gurun pasir menjadi nikmat yang luar biasa. Limpahan air di lautan menjadikan kita sangat dahaga ketika meminumnya. Dari kedua gambaran tadi dapat kita ambil pelajaran. Pelajaran apa itu? Pelajaran akan ungkapan syukur kita kepada sang pemilik air, Allah SWT.
Tetes demi tetes maka akan berkumpul menjadi samudra. Dan akan menjadi kekuatan dahsyat, yang mampu menghancurkan apa pun dihadapannya. Inilah hakikat air, meski terkesan sedikit dan tak membahayakan, ketika yang sedikit tadi bertemu maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa.

3.     Air
Air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.
                        Air sebagian besar terdapat di laut dan pada lapisan-lapisan es, akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.

4.     Jenis Air
Saat ini terdapat berbagai jenis air minum yang ditawarkan seperti air tanah, air dari Perusahaan Air Minum (PAM), Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), air mineral, dan air heksagonal.

5.     Manfaat Air
Manfaat dari air yaitu memperlancar sistem pencernaan, dengan mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan, sehingga akan terhindar dari masalah-masalah pencernaan. Kemudian, air dapat membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, serta mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Manfaat selanjutnya yaitu sebagai perawatan kecantikan, bila tubuh kurang minum air, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Air juga bermanfaat untuk kesuburan yaitu dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita. Dalam bidang medis, air dapat menyehatkan jantung dan sebagai obat stroke. Terakhir manfaat dari air yaitu membuat tubuh lebih bugar, karena air putih mengandung zat-zat yang sangat diperlukan oleh tubuh.

6.     Dampak dari Kekurangan Air
Apabila kita kurang mengkonsumsi air maka akan memiliki dampak yaitu, tubuh akan mengalami dehidrasi, gangguan fungsi kepandaian otak, mengganggu fungsi ginjal, timbul berbagai gejala ringan dan berat, rentan terkena infeksi kandung kemih, dan kulit jadi kusam.

7.     Penutup
Kesimpulan dari makalah ini pertama hakikat air, meski terkesan sedikit dan tak membahayakan, ketika yang sedikit tadi bertemu maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Kedua, air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Ketiga, jenis-jenis air yaitu air tanah, air dari Perusahaan Air Minum (PAM), Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), air mineral, dan air heksagonal. Keempat manfaat air yaitu memperlancar sistem pencernaan, membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, mencegah penyakit ginjal dan hati, dan untuk perawatan kecantikan. Terakhir, kekurangan mengkonsumsi air memiliki dampak bagi tubuh.




Daftar Pustaka

Engkun. 2012. Manfaat Air bagi Kehidupan Manusia. http://engkunpermatasari.blogspot.com

Anonim. 2007. Jenis-jenis Air Putih. http://www.jacksite.wordpress.com. Di akses pada 25 November 2012

Ahmadin. 2011. Manfaat Air Putih. http://www.ahmadin1991.blogspot.com. Di akses pada 25 November 2012

Medico, Eby. 2010. Air Putih yang Sehat. http://www.ebymedico.student.umm.ac.id. Di akses pada 25 November 2012
           


Lampiran
Kerangka:
1.      Pendahuluan
1.1              Air harus di konsumsi minimal dua liter setiap hari
1.2              Kekurangan dalam mengkonsumsi air menyebabkan dehidrasi
1.3              Tujuan dari pembuatan makalah
1.4              Masalah yang akan dibahas di dalam makalah
1.5              Manfaat dari dibuatnya makalah

2.      Hakikat air dalam kehidupan

3.      Pengertian air


4.      Jenis-jenis air

5.      Air memiliki dampak bagi tubuh jika kita kurang mengkonsumsinya


6.      Penutup
6.1       Kesimpulan